Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Nyeri Haid

Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Nyeri Haid

Bagikan :


Nyeri haid adalah nyeri yang terasa berdenyut-denyut dan kram di bagian bawah perut sebelum dan selama menstruasi. Banyak perempuan merasa bahwa nyeri haid adalah bagian yang paling tidak menyenangkan saat menstruasi tiba. Nyeri ini bisa datang dengan rutin setiap kali haid tiba dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Rasa nyerinya beragam, mulai dari yang ringan hingga parah. Dalam istilah medis, nyeri haid dikenal dengan nama dysmenorrhea.

Rasa sakit yang disebabkan nyeri haid bisa bertahan dari hari pertama hingga ketiga, dan dirasakan hampir 24 jam lamanya. Ditandai dengan rasa nyeri tumpul di pinggul, menurut WebMD, gejalanya juga terkadang disertai mual, pusing dan sakit kepala. Gejala nyeri haid biasanya diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti asetaminofen, ibuprofen atau naproxen. Anda juga bisa mengompres perut dan pinggul dengan air hangat yang dapat membantu meredakan nyerinya. 

Berbicara mengenai pengobatan alternatif, sebagian besar jenis pengobatan ini tidak didukung oleh penelitian dan bukti ilmiah yang cukup, namun sebagian orang merasa cukup terbantu dengan jenis pengobatan ini. Berikut adalah beberapa jenis pengobatan alternatif yang mungkin ingin Anda coba untuk mengatasi nyeri haid:

Akupunktur

Sebuah studi yang dipimpin oleh peneliti Australia, menguji efektivitas terapi akupunktur dalam mengurangi nyeri haid. Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Mike Armour, dari National Institute of Complementary Medicine (NICM) di Western Sydney University di Australia, dan rekan-rekannya dari Departemen Obstetri dan Ginekologi di University of Auckland, juga di Australia, dan diterbitkan dalam jurnal PLOS One.

Dilansir Medical News Today, hasil penelitian menemukan bahwa terdapat pengurangan intensitas nyeri dan terdapat peningkatan kualitas hidup pada wanita dengan nyeri haid yang rutin melakukan terapi akupunktur. Namun, hingga saat ini bukti yang ditemukan mengenai bagaimana perubahan "dosis" terapi akupunktur dalam memengaruhi outcome masih sangat terbatas.

Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS)

Stimulasi saraf listrik transkutan (TENS) adalah terapi yang menggunakan arus listrik tegangan rendah untuk memberikan efek pereda nyeri. Dilansir Cleveland Clinic, TENS terdiri dari perangkat bertenaga baterai yang mengirimkan impuls listrik melalui elektroda yang ditempatkan di permukaan kulit. Elektroda ini ditempatkan di trigger points. Prosedur ini diduga bekerja dengan meningkatkan batas sinyal nyeri dan menstimulasi produksi hormon endorfin sebagai painkiller alami tubuh. Menurut studi, TENS lebih efektif meredakan nyeri kram menstruasi dibandingkan dengan plasebo.

Obat herbal

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Complementary and Alternative Medicine, mengonsumsi suplemen jahe 250 mg empat kali sehari memiliki efek pereda nyeri yang sama seperti saat mengonsumsi ibuprofen. Namun begitu, karena kualitas penelitiannya yang kurang, masih diperlukan penelitian lain untuk membuktikan manfaat ini. Selain jahe, seperti dilansir Verywellhealth, obat herbal China seperti buah adas, akar licorice, kulit kayu manis, dan akar peony merah juga dikatakan memiliki khasiat dalam mengatasi nyeri haid.

Akupresur

Seperti halnya akupunktur, akupresur melibatkan stimulasi titik-titik pada tubuh untuk meredakan nyeri. Alih-alih menggunakan jarum, akupresur hanya mengandalkan tekanan lembut pada kulit.

Pengobatan alternatif dapat dicoba untuk mengatasi keluhan nyeri haid ringan. Namun bila pengobatan tersebut tidak memberikan hasil yang baik, dan gejala nyeri haid semakin parah, maka sebaiknya lakukan pemeriksaan di rumah sakit untuk mencari tahu adakah kemungkinan nyeri haid disebabkan oleh adanya endometriosis atau fibroid.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 00:46